Kamis, 18 Juli 2013

PAK SOEHARTO DAN AJIAN PANGLIMUNAN




 Tokoh presian yang satu ini memang tak habis kalau dibahas,keakrabannya dengan dunia mistik dan perdukunan, sudah menjadi kebiasaannya dalam melanggengkan kekuasaannya.


     Beberapa kisah-kisah tentang beliau baru santer diperbicarakan setelah lengsernya beliau dari kursi kepresidenan.salahsatunya adalah ajian panglimunan yang konon bisa membuat diri soeharto lenyap dari pandangan orang yang tidak dikehendakinya.Pernah terjadi seorang cendekiawan politik yang berkawan dengan tokoh oposisisuatu ketika pernah di undang meghadap Soeharto.Sang tokoh oposisi memutuskan untuk ikut walau ia tidak diundang.Apa yang terjadi ?sang tokoh oposisi itu mengaku tidak melihat apa-apa dan siapa-siapa ketika memasuki ruangan Soeharto.Hanya cendekiawan politik yang diundang yang dapat bertemu dan berdialog jadi,Soeharto dapat menghilang dari penglihatan orang yang tidak i kehendakinya,termasuk musuh-musuhnya.


     Itu semua adalah kekuatan supranatural soeharto,tentunya semua itu didapat tidak dngan Cuma-Cuma.Pasti ada sebuah pengorbanan yang dilakukan mantan Presiden RI tersebut.



SEMOGA BERMANFAAT DIAMBIL DARI RESENSI BUKU RAHASIA SUPRANATURAL SOEHARTO.Karya Ki ageng pamungkas.


Selasa, 09 Juli 2013

MISTERI SUMPAH GAJAH MADA


Patih Besar Majapahit,Gajah Mada terkenal dengan sumpahnya,beliau menjadi kuat kemungkinan termotivasi dari tekad yang kuat sumpah Palapa:





GAJAH MADA:"Lamun huwus kalah Nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa." (Gajah Mada, Padmapuspita, 1966:38).


Sumpah lantang sang patih Kerajaan Majapahit, Gajah Mada,  yang  menurut kitab Pararaton. Ikrar tersebut terucap karena kuatnya keinginan Gajah Mada untuk membendung pengaruh kerajaan-kerajaan Asia Tenggara di Kepulauan Nusantara.

Nusantara harusnya berada di bawah kuasa kerajaan yang ada di dalamnya, bukan dikuasai kerajaan lain yang ada di daratan Asia Tenggara. Kukuhnya ucapan ini dalam sejarah Nusantara membuat kata "palapa" diabadikan menjadi nama satelit komunikasi milik Indonesia.

M Yamin menafsirkann Sumpah Gaja Mada dengan  penuh makna. Menurutnya, palapa berarti Gajah Mada akan pantang bersenang-senang sebelum janjinya terucap. Sementara Slamet Muljana, profesor yang ternama dengan Tafsir Sejarah Nagarakretagama, yang kerap jadi referensi mengenai perjalanan Majapahit, menyebut bahwa amukti palapa artinya bebas tugas atau cuti.

Tafsiran lain datang dari pakar bahasa Jawa Kuno, P J Zoetmulder, yang coba mengupasnya dari asal arti amukti dan palapa. Menurutnya, amukti palapa diartikan "(mendapat) kesenangan yang tiada berakhir".

"Gajah Mada akan mendapat kesenangan yang tiada taranya jika saja seluruh wilayah Nusantara yang disebutkan dalam sumpahnya itu dapat mengakui kekuasaan Majapahit," papar Zoetmulder.

Mana yang benar? Multitafsir, belum ada kesepakatan akan hal ini. Gajah Mada sendiri mangkat dengan meninggalkan nama harum di Nusantara. Menurut kitab Pararaton, ia wafat pada tahun Saka 1290, tetapi pada Nagarakretagama dituliskan Gajah Mada mangkat pada tahun Saka 1286.

Kepergiannya membuat parbu Hayam Wuruk larut dalam duka. Ia berusaha mencari pengganti hingga dipanggillah para anggota dewan pertimbangan agung. Tetapi, hingga akhir pertemuan besar itu, tidak juga Hayam Wuruk berhasil menempatkan pengganti posisi dengan kemuliaan besar macam Gajah Mada.

Disebutkan dalam "Menuju Puncak Kemegahan: Sejarah Kerajaan Majapahit" karya Slamet Muljana, rapat itu memutuskan bahwa Gajah Mada tidak akan diganti. (Zika Zakiya/National Geographic Indonesia)



Demekianlah jiwa besar nenek moyang kita bangsa indonesia.
Apakah kita sebagai penerus bangsa terus berleha-leha menikmati kerja keras pahlawan Nusantara.Sebagai bangsa muda kobarkan semangat kita terus belajar dan jangan lupa jadilah manusia yang beradap..
,



semuga memotivasi jiwa bangsa indonesia

Minggu, 30 Juni 2013

HINGGA KINI PUSAKA KALBAR BELUM KEMBALI



Kenangan  abad 14-15 hingga kini masih tersimpan di hati keturunan raja-raja kalimantan Barat.Harta pusaka raja-raja KALBAR yang telah di ambil paksa tentara Jepang dan Belanda.Hingga kini belum ada iktikad baik dari dua negara tersebut untuk mengembalikan peninggalan kerajaan di Kalbar.


Ketua Majelis Kerajaan Nusantara, Gusti Suryansyah, mengatakan telah lama meminta agar kedua negara itu mengembalikan harta pusaka beserta dokumen-dokumen pentingnya. Tapi upaya tersebut tidak membuahkan hasil. “Kami ingin pemerintah daerah mencermati hal ini sebagai hal yang penting karena nilainya tidak bisa dihargai dengan uang,” kata dia, yang juga Raja Kerajaaan Ismahayana Landak bergelar Pangeran Ratu, Jumat, 4 Mei 2012.

Dua negara tersebut, kata dia, banyak mengambil dokumen penting kerajaan dan melakukan pemiskinan terhadap kerajaan-kerajaan di Kalimantan Barat. “Bahkan ada kerajaan yang dimiskinkan, yang hanya ditinggali oleh Belanda, baju yang dipakai di badan,” katanya .

Sungguh kejam memang,kenangan pahit yang dialami negara kita pada abad tersebut.entah apayang ada di pikiran pemimpin-pemimpin rezim negara sakura dan kicir angin itu,sehingga teganya melakukan hal demikian terhadap nusantara.


Habis dijarah Belanda, kekejaman masa penjajahan Jepang ikut bertanggung jawab dalam menghilangkan generasi para raja, tokoh politik, alim ulama serta tokoh masyarakat yang berpengaruh saat itu, yang dikenal dengan "Peristiwa Mandor Berdarah".



Peristiwa Mandor adalah peristiwa pembantaian massal yang menurut catatan sejarah terjadi pada tanggal 28 Juni 1944. Kala itu terjadi pembantaian tanpa batas etnis dan ras oleh tentara Jepang dengan samurai, di daerah Mandor, Kabupaten Landak. Kini, melalui Peraturan Daerah (Perda) Nomor 5 Tahun 2007, Peristiwa Mandor ditetapkan sebagai Hari Berkabung Kalimantan Barat yang diperingati setiap 28 Juni .

Dari data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalbar, penghuni pertama Kalimantan Barat diperkirakan hidup di kawasan pantai dan pinggiran Sungai Kapuas. Pada abad ke-5, mereka sudah menjalin hubungan dagang dengan India, Cina, dan Timur Tengah. Mereka termasuk dalam rumpun Melayu.

Jumat, 28 Juni 2013

MISTERI HITLER TERKUBUR DI INDONESIA




Siapa yang tak kenal rezim nazi ini,Adolf Hitler namanya terkenal saat perang dunia ke 2.Tetapi sekali lagi ada penelitian yang kembali membuat nama Indonesia terkenal di kancah Internasional bahwa:
"REZIM NAZI ADOLF HITLER BERSEMBUNYI DI INDONESIA"
penelitian inipun baru muncul ketika beliau sudah meninggal.

Hitler yang terkenal sangat bengis di abad ke 20, ternyata bersembunyi di Indonesia sejak tahun 1954 sampai dengan tahun 1970, yang kemudian tercium oleh Sekutu (AS, Uni Sovyet, Inggris dan Prancis) yang selanjutnya diusut oleh Pemerintah Israel yang terus-menerus mengejar para tokoh Nazi.
Pada tahun 1954 Adolf Hitler masuk ke Indonesia dengan menggunakan nama palsu, dr Poch.
Pada awalnya dr Poch tinggal di Dompu lalu pindah ke Bima, selanjutnya pindah ke Kabupaten Sumbawa Besar, kemudian bekerja menjadi dokter di Rumah Sakit Umum Kabupaten Sumbawa Besar.


Seluruh penduduk pulau Sumbawa kenal dengan dokter ini, yang di panggil dengan julukan “dokter Jerman”.
Salah satu peninggalan Adolf Hitler meninggal pada tanggal 15 Januari 1970 di Surabaya, yaitu buku catatan kecil berwarna cokelat ukuran 9×16 cm dengan tebal 44 cm.
Di dalam buku itu tertulis puluhan address book teman-teman dan kolega Hitler yang sama, seperti yang ada di sejarah Eropa.
Begitu pula tulisan tangan yang dibuatnya dibuku-buku tersebut sangat identik dan mirip dengan tulisan tangan Hitler.
Buku ini mempunyai arti yang sangat besar, karena merupakan salah satu bukti otentik yang menyatakan bahwa “dr Poch” adalah dewa-Nazi, Adolf Hitler.
Kemudian Hitler bertemu dengan seorang gadis bernama Sulaesih yang sedang menggembara ke Sumbawa Besar, yang akhirnya dilamar oleh Hitler.


Tidak lama setelah dr Poch melamar Sulaesih, beliaumemeluk agama Islam pada tahun 1964, yang disaksikan oleh Ketua Kantor Agama di Sumbawa, (tapi sayang Sulaesih lupa namanya) dan mengganti namanya menjadi Abdul Kohar. Pada tahun 1965 Hitler pun menikahinya.
Aries Zulkarnaen, salah satu saksi keberadaan dr Poch pada tahun 2010 lalu mengatakan dokter itu punya dua kepribadian yang bertolak belakang, pemarah namun sering bercanda dengan warga.
“Dia pemarah, banyak memberi resep dengan mulut [menyebutkan nama obat], tapi kalau ada yang tanya lagi, dia bilang, kan sudah saya bilang,” kata Aries.
Poch juga akan marah jika pasiennya menyebut penyakit yang mereka derita. “Apa kamu dokter?,” kata Aries, menirukan gertakan yang sering diucapkan Poch.



Kemudian Hitler bertemu dengan seorang gadis bernama Sulaesih yang sedang menggembara ke Sumbawa Besar, yang akhirnya dilamar oleh Hitler.
Tidak lama setelah dr Poch melamar Sulaesih, beliaumemeluk agama Islam pada tahun 1964, yang disaksikan oleh Ketua Kantor Agama di Sumbawa, (tapi sayang Sulaesih lupa namanya) dan mengganti namanya menjadi Abdul Kohar. Pada tahun 1965 Hitler pun menikahinya.
Aries Zulkarnaen, salah satu saksi keberadaan dr Poch pada tahun 2010 lalu mengatakan dokter itu punya dua kepribadian yang bertolak belakang, pemarah namun sering bercanda dengan warga.
“Dia pemarah, banyak memberi resep dengan mulut [menyebutkan nama obat], tapi kalau ada yang tanya lagi, dia bilang, kan sudah saya bilang,” kata Aries.
Poch juga akan marah jika pasiennya menyebut penyakit yang mereka derita. “Apa kamu dokter?,” kata Aries, menirukan gertakan yang sering diucapkan Poch.


Pengakuan Hitler kepada istrinya yang berasal dari Indonesia, Sulaesih, bahwa dia adalah memang Hitler yang sebenarnya, Der Fuhrer. Apa saja kegiatan Hitler sebelum dia meninggal?
Terdapat pernyataan Stanlin, bahwa yang tewas di dalam bunker di Jerman bukanlah Hitler asli. Dan dibagian akhir ini menceritakan bagaimana akhirnya sang diktator itu meninggal di Indonesia.Selama ini kematian Hitler memang sangat misterius, karena tidak ada saksi yang dapat menunjukkan dimana mayat Hitler ataupun mayat Eva Braun, istri terakhirnya pada saat di Eropa.
Di Konferensi Postdam tahun 1945, Stanlin menyatakan bahwa mayat Hitler dan Eva Braun tidak ditemukan. Stanlin menduga, dewa Nazi ini lolos dan melarikan diri ke Spanyol atau Amerika Latin.
Dan tak berapa lama ada kabar yang mengatakan Hitler kabur menggunakan kapal selam ke sebuah pulau. Tapi tidak ada yang tahu pulau apa dan dimana.

Dunia internasional sama sekali tidak menyadarinya bahwa seorang pemimpin Nazi yang sangat kejam itu bersembunyi dengan aman di Sumbawa Besar, sampai meninggal di Surabaya dan dimakamkan di pemakaman umum muslim di Ngagel.


semuga nambah wawasan...


sumber berita:http://indocropcircles.wordpress.com



Rabu, 26 Juni 2013

Misteri Banyaknya Kematian Remaja di Jepang


Sibuknya remaja Jepang baik di sekolah, pergi ke pesta dan tempat hiburan, tidak menjamin mereka bahagia dan tidak kesepian. Majunya teknologi tanpa disertai keimanan ternyata fatal akibatnya. Rasa kesepian ini bila dibiarkan akan menjadi akut dan meningkat pada keinginan untuk bunuh diri

Hampir satu diantara tiga atau 29,8 persen remaja Jepang menyatakan setuju dengan kalimat yang mengatakan "Saya merasa kesepian" yang diikuti oleh remaja Eslandia 10,2 persen

Hampir satu diantara tiga atau 29,8 persen remaja Jepang menyatakan setuju dengan kalimat yang mengatakan "Saya merasa kesepian" yang diikuti oleh remaja Eslandia 10,2 persen demikian menurut laporan hasil survei yang meliputi 24 dari kumpulan negara-negara yang tergabung dalam Organisasi kerjasama ekonomi dan pembangunan, OECD dengan jumlah total anggotanya 25 negara. Perancis dan Inggris memperoleh angka yang lebih rendah yaitu 6,4 persen dan 5,4 persen.

Jepang juga menduduki tempat teratas remaja usia 15 tahun yang merasa "salah tingkah dan salah tempat" dengan perolehan angka 18,1 persen diikuti Belgia ditempat kedua dengan angka 15,6 persen Jadi sekitar 30% remaja di Jepang mengalami kekosongan batin di tengah hura-hura gemerlap dunia mereka yang seolah-olah ingin meniru budaya barat secara membabi buta. Kesepian disini bisa bermakna tidak dipenuhinya kebutuhan psikologis untuk bertemu dengan orang-orang yang dicintai.

Jepang sebenarnya mengalami kemunduran di bidang sosial sebagai imbalan akan kemajuannya. Berbagai penyakit psikologis telah menghantui masyaratat Jepang, karena tingkat stress yang semakin tinggi.

 Bagi warga yang tidak bisa bertahan, mereka akan mengambil jalan pintas dengan mengahkiri hidupnya sendiri dengan anggapan, semakin cepat mereka lepas dari tekanan.



Selain itu, kemajuan juga telah mengubah cara bergaul pada masyarakatnya. Penindasan oleh yang kuat terhadap yang lemah, serta tingkat pergaulan yang tanpa batas. Bagi korban penindasan, mereka akan menjadi orang yang pendiam, tapi tetap terjun di masyarakat atau malah mengahkiri hidupnya. Terdapat juga orang yang akhirnya menarik diri dari pergaulan, orang-orang inilah yang dijuluki dengan "Hikikomori".

Hikikomori berasal dari kata menarik diri. Kebanyakan hikikomori adalah laki-laki, walau ada juga yang perempuan. Faktor penyebabnya tidak begitu jelas, namun kebanyakan publik menyalahkan faktor keluarga, dimana hilangnya figur seorang ayah yang bekerja dari pagi hingga larut malam, yang akhirnya tidak sempat melakukan interaksi dengan anaknya, serta ibu yang dianggap terlalu memanjakan anaknya (mungkin karena jumlah anak yang dimiliki keluarga Jepang itu sedikit).

Tekanan akademik di sekolah, pelecehan di sekolah (school bullying), dan video game di Jepang yang luar biasa menggoda. Mungkin bisa di bilang mereka menarik diri dari tekanan kompetisi pelajar, pelaku ekonomi atau pekerja di negara yang luar biasa kompetisi-nya.

Jumlah pastinya tidak diketahui secara kongkrit, ada yang menghitung sekitar 1 persen dari populasi. Ini berarti sekitar 1 juta orang Jepang hikikomori. Hitungan yang lebih konservatif berkisar antara 100 ribu dan 320 ribu orang yang hikikomori. Mereka biasanya berusia 13-14 tahun.Jadi pellu di syukuri kita sebagai warga Indonesia,yang adem ayem..

Minggu, 23 Juni 2013

MISTERI LAMBANG NEGARA INDONESIA

Pernahkah anda bertanya seperti apa burung garuda itu,lambang negara Indonesia inilah yang sampai sekarang masih menjadi misteri.
Lambang negara Indonesia adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Lambang negara Indonesia berbentuk burung Garuda yang kepalanya menoleh ke sebelah kanan (dari sudut pandang Garuda), perisai berbentuk menyerupai jantung yang digantung dengan rantai pada leher Garuda, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti “Berbeda-beda tetapi tetap satu” ditulis di atas pita yang dicengkeram oleh Garuda.
Lambang ini dirancang oleh Sultan Hamid II dari Pontianak, yang kemudian disempurnakan oleh Presiden Soekarno, dan diresmikan pemakaiannya sebagai lambang negara pertama kali pada Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat tanggal 11 Februari 1950.
lambang negara Garuda Pancasila diatur penggunaannya dalam Peraturan Pemerintah No. 43/1958
.Para ahli burung sudah lama mencari burung yang dianggap mewakili keperkasaan dan sifat burung Garuda. Gambar lambang negara Indonesia hanya memberi petunjuk burung Garuda adalah burung berjambul. Selebihnya, sifat burung Garuda digambarkan para pendiri negara Indonesia berdasar dongeng Mahabarata. 
 Dari sekian banyak burung Indonesia, ada satu burung yang dianggap memiliki ciri-ciri burung Garuda. 
burung Elang Jawa adalah yang paling mendekati.
Gambar di atas adalah elang Jawa yang mirip dengan lambang Garuda,namun sungguh menyedihkan karena
Burung yang menjadi lambang negara Indonesia itu kini diambang kepunahan.


Saat ini, populasi burung yang memiliki nama latin Nisaetus Bartelsi itu tinggal sekira 200 ekor di Pulau Jawa. Sementara di hutan lerang Gunung Merapi hanya tertinggal lima ekor. Guna menambah populasi, seekor Burung Elang Jawa jantan dilepasliarkan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, pada 26 Februari 2012. Burung itu berhasil hidup di ekosistem aslinya di hutan lereng Gunung Merapi.

"Di Merapi ini populasi ada lima ekor dan ditambah satu ekor yang dilepas beberapa waktu lalu. Kalau kami katakan, upaya pelepas liaran burung dengan habitat asli hutan Merapi tersebut cukup berhasil. Dan saat ini burung tersebut berhasil hidup di kawasan Merapi," kata Koordinator Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) Asep Nia Kurnia, Selasa (28/5).

Menurutnya, sepekan pascadilepaskan di lereng Merapi, Elang Jawa atau Nisaetus Bartelsi di kawasan TNGM Dusun Turgo, Desa Purwobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman tersebut sempat kesulitan cari makanan. "Saat itu terpantau elang turun ke pemukiman warga dan sempat memangsa beberapa ekor ayam," katanya.

Ia mengatakan, namun setelah itu burung terpantau sudah kembali ke hutan Merapi dan tidak pernah turun lagi ke permukiman warga. "Burung tersebut berhasil hidup di hutan lereng Merapi. Untuk makanan sudah bisa berburu tikus hutan atau ular hutan," tuturnya menjelaskan.

Asep berharap burung Elang Jawa jantan yang berhasil dilepasliarkan tersebut dapat membantu mempercepat menambah populasi burung asli Merapi tersebut. "Sebelumnya populasi Elang Jawa di Merapi tinggal lima ekor, dan saat ini menjadi enam ekor. Kami akan terus memantau perkembangannya. Mudah-mudahan segera dapat membantu perkembangbiakan Elang Jawa lereng Merapi," ujarnya berharap.

Elang Jawa berjenis kelamin jantan tersebut telah menjalani rehabilitasi selama dua tahun di Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta (YKAY), Kabupaten Kulon Progo. Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Yogyakarta Ammy Nurwati mengatakan alasan pelepasan Elang Jawa di Lereng Merapi ini karena hutan wilayah ini memiliki karakter yang cocok untuk Elang Jawa.

"Selain itu alasan lain adalah di kawasan lereng Merapi ini terpantau ada Elang Jawa betina, sehingga diharapkan dapat membantu meningkatkan populasi," katanya mengakhiri.

semuga bisa nambah wawasan kita.


Jumat, 21 Juni 2013

MISTERI PERTAPAAN PANDAWA

Acara sura nan yang selalu di laksanakan di Rahtawu,Sebagai tanda penghormatan para eyang.. Wukir Rahtawu merupakan gugus perbukitan Muria yang berada di Kabupaten Jepara. Jawa Tengah. Menurut mitos, Wukir Rahtawu merupakan tempat pertapaan Resi Manumayasa sampai kepada Begawan Abiyasa yang merupakan leluhur Pandawa dan Korawa. Menurut cerita babad dan parwa, konon leluhur raja-raja Jawa merupakan keturunan dinasti Bharata juga. Sebuah misteri yang membingungkan, memang.

Di Rahtawu terdapat banyak "petilasan pertapaan" yang diyakini dahulu kala memang benar-benar merupakan tempat bertapanya "para suci" yang oleh penduduk setempat disebut "Eyang". Diantaranya :

Eyang Sakri (Bathara Sakri), di Desa Rahtawu.

Eyang Pikulun Narada dan Bathara Guru, di Joggring Salaka, dukuh Semliro, desa Rahtawu.

Eyang Abiyasa dan Eyang Palasara, di puncak gunung "Abiyasa", ada yang menyebut "Sapta Arga".

Eyang Manik Manumayasa, Eyang Puntadewa, Eyang Nakula Sadewa di lereng gunung "Sangalikur", di puncaknya tempat pertapaan Eyang Sang Hyang Wenang (Wening) dan sedikit ke bawah pertapaan Eyang Ismaya.

Eyang Sakutrem (Satrukem) di sendang di kaki gunung "Sangalikur" sebelah timur.

Eyang Lokajaya (Guru Spirituil Kejawen Sunan Kalijaga, menurut dongeng Lokajaya nama samaran Sunan Kalijaga sebelum bertaubat), di Rahtawu.

Eyang Mada (Gajah Mada) dan Eyang (Romo) Suprapto, berupa makam di dusun Semliro.

Semua "petilasan" (kecuali makam Eyang Mada) merupakan "batu datar" yang diperkirakan sebagai tempat duduk ketika bertapa (meditasi, semadi). Sayangnya, semua petilasan tersebut telah dibuatkan bangunan dan dibuat sedemikian rupa "sakral" dengan diberi bilik yang tertutup dan dikunci. Pembukaan tutup dilakukan setiap bulan Suro (Muharam) tanggal 1 s/d 10.

Di setiap petilasan dibuatkan suatu bilik khusus untuk melakukan "ritual sesaji" dengan bunga dan pembakaran dupa. Juga disediakan suatu ruangan cukup luas untuk para pengunjung beristirahat dan menunggu giliran untuk melakukan "ritual sesaji" maupun "ngalap berkah" sambil tiduran dan � kerokan.

Di Rahtawu pengaruh peradaban Hindu, Buddha dan Islam tidak nampak jelas. Tidak ada jejak berupa bangunan peribadatan (candi) Hindu dan Buddha. Bahkan tidak ada arca maupun ornamen bangunan yang terbuat dari batu berukir sebagaimana ditemukan di Dieng, Trowulan, Lawu, dan tempat-tempat lainnya di Jawa. Bangunan peribadatan berupa masjid ataupun langgar (mushalla) merupakan bangunan baru buatan jaman ini. Maka sesungguhnya mengundang suatu pemikiran, situs peradaban apakah di Rahtawu tersebut ?

Meskipun semua "petilasan pertapaan" berkaitan dengan nama-nama tokoh pewayangan (Mahabharata-Hindu), namun di Rahtawu ditabukan untuk mengadakan pagelaran wayang. Konon cerita para penduduk setempat, pernah ada yang melanggar larangan tersebut, maka datang bencana angin ribut yang menghancurkan rumah dan dukuh yang mengadakan pagelaran wayang tersebut. Namun untuk mendengarkan siaran wayang kulit dari pemancar radio, kok tidak apa-apa?

Samar-samar terbersit pemahaman di benak penulis akan kecerdikan dan ketegaran Jawa dalam berinteraksi dengan berbagai peradaban pendatang di Rahtawu, sebagai berikut :

Di puncak tertinggi (gunung "Sangalikur") adalah "petilasan pertapaan Sang Hyang Wenang". Tempatnya sepi kering tidak ada apa-apa alias suwung (tan kena kinayangapa). Dibawahnya ada "petilasan pertapaan" Resi Manik Manumayasa, Puntadewa (Darmakusuma), Nakula Sadewa, dan Bathara Ismaya (Semar). Tokoh-tokoh tersebut merupakan simbul personifikasi manusia titisan dewa yang berwatak selalu menjalankan "laku darma" pengabdian kepada Hyang Maha Agung. Atau mengajarkan "laku-urip" yang religius.

Sang Hyang Wenang merupakan salah satu nama dari sesembahan (realitas tertinggi) Jawa. Bathara Ismaya merupakan derivate (tajalli, emanasi) awal dari Sang Hyang Wenang, menggambarkan cangkok atau emban (plasma kalau diibaratkan pada sel hidup). Sedang Eyang Manik Manumayasa kiranya merupakan nama lain dari Bathara Manikmaya, yang juga merupakan derivate (tajalli, emanasi) awal Sang Hyang Wenang, menggambarkan kembang, permata atau wiji/benih (inti kalau diibaratkan sel hidup). Sel hidup selalu terdiri dari Inti dan Plasma yang tidak bisa dipisahkan. Demikian pula kiranya konsep Jawa tentang "Urip" selalu terdiri dari "Manikmaya" dan "Ismaya" yang juga tidak bisa dipisahkan.

Puntadewa dan Nakula-Sadewa adalah tiga satria Pandawa yang tidak pernah berperang. Puntadewa simbul kesabaran, Nakula kecerdasan, dan Sadewa kebijaksanaan. Bahkan kemudian dalam mitologi Jawa, Sadewa adalah satria yang mampu meruwat Bethari Durga yang serba jahat menjadi Bethari Uma yang welas-asih. Petilasan ketiga satria Pandawa tersebut ditempatkan di gunung "Sangalikur" dibawah Sang Hyang Wenang, Bethara Manikmaya dan Bethara Ismaya, melambangkan bahwa kesempurnaan manusia di hadapan Tuhan (sesembahan) adalah kesadaran akan "sejatining urip", yaitu yang merupakan gabungan Puntadewa (sabar), Nakula (cerdik-pandai) dan Sadewa (arif bijaksana).

Puncak kedua di "gunung Abiyasa" merupakan "petilasan pertapaan" Eyang Abiyasa dan Eyang Palasara. Keduanya merupakan maharesi yang tertinggi "kawruhnya". Tempatnya juga sepi kering tidak ada apa-apa. Bahkan jalan menuju tempat itu hanya ada satu. Untuk naik dan turun melalui jalan yang sama. Sepertinya menyiratkan bahwa jalan menuju puncak ketinggian "harkat spirituil manusia" yang bisa dicapai adalah sebagai Resi Abiyasa dan Resi Palasara yang hidup sunyi sepi namun tidak meninggalkan keramaian dunia.

Palasara dan Abiyasa konon merupakan leluhur Pandawa. Meskipun hidup sebagai resi (pendeta), namun keduanya terlibat langsung dengan realitas hidup manusia di dunia. Diantaranya terlibat perkara seks dalam arti untuk regenerasi (berketurunan) manusia. Menurut ceritanya pula, keduanya tidak menempati "etika agama" dalam hal bercinta-asmara. Dan lebih kepada naluri alamiah yang terekayasa oleh kebutuhan. Palasara bercinta-asmara dengan Dewi Lara Amis (Durgandini) di dalam perahu oleh akibat dorongan nafsu birahi keduanya, hingga lahir Abiyasa (baik) dan saudara-saudaranya, Kincaka Rupa, Prahupa Kenca, Rajamala yang jahat, serta dampaknya melahirkan Dewi Rekathawati.

Abiyasa pun melakukan cinta-asmara dengan janda adiknya oleh kebutuhan Hastinapura akan generasi penerus. Maka petilasan Palasara dan Abiyasa tidak dalam satu gunung dengan Sang Hyang Wenang mengandung maksud, bahwa sesungguhnya untuk mencapai "kesempurnaan harkat kemanusiaan" bisa dicapai juga dengan memenuhi darma sebagai manusia secara alamiah, meskipun darma tersebut mungkin kurang sejalan dengan "norma kesusilaan" dan "etika keagamaan".

Petilasan Eyang Sakri, Eyang Sakutrem berada di kaki gunung yang rendah. Keduanya juga maharesi leluhur Pandawa. Petilasan pertapaannya berada dekat dengan mata air (sendang), artinya lebih dekat berderajat manusia katimbang dewa.

Petilasan Bathara Narada dan Bathara Guru di Joggring Salaka (kahyangan para dewa) yang juga berada di kaki gunung seolah menyiratkan pandangan Jawa, bahwa sesungguhnya dewa-dewa juga titah dari Yang Maha Kuasa sama dengan manusia. Dewa juga mempunyai kewajiban ikut terlibat dalam mengatur keharmonisan semesta (memayu hayuning bawana). Artinya, di Jawa, Bathara Guru dan Bathara Narada bukan wajib disembah tetapi disetarakan dengan manusia.

Begitulah penangkapan samar-samar penulis tentang adanya petilasan pertapaan para Eyang (Hyang) di Rahtawu. Untuk petilasan Eyang Lokajaya dan Makam Eyang Mada, adalah suatu "punden" baru yang tidak ada hubungannya dengan "petilasan pertapaan" para Hyang dan Resi.

Ada kisah nyata menarik di Rahtawu,bahwa disana jika ada orang menyelenggarakan hiburan pewayangan,  maka akan terjadi angin besar yang memporak-porandakan desa dan hiburan wayang tersebut.
kepercayaan orang desa mengatakan itu berhubungan dengan petilasan pandawa dan petilasan eyang-eyang yang lain di Rahtawu.dan ada juga yang menghubungkan dengan nama KUDUS,yang artinya suci..

semuga bisa nambah wawasan

GAJAH PURBA TERBESAR DITEMUKAN DI KUDUS

KUDUS sebuah kota kecil,namun memiliki potensi yang besar.ternyata selain sebagai pusat pabrik rokok terkenal,kota ini juga menyimpan daya tarik wisata yang tinggi.Disamping ada pesarean dua wali terkenal sunan Kudus Dan sunan Muria,baru-baru ini didirikan tempat wisata berupa temuan fosil-fosil langka.


Fosil di samping adalah
Salah satu gajah purba terbesar, Stegodon trigonochepalus, ditemukan di pegunungan Pati Ayam, Kab. Kudus. Gajah purba ini bisa mencapai ukuran tinggi hingga 4 m dan panjang mencapai 12 m. Gajah Stegodon bahkan lebih besar daripada Mammoth yang ditemukan di daerah sekitar kutup.
Situs purbakala Pati Ayam terletak di sisi timur Kab. Kudus dan berbatasan dengan Kab. Pati. Tidak sulit menemukan situs pubakala ini. Dari jalan raya Pantura arah Kudus-Pati, kurang lebih 15 km dari Kota Kudus, terdapat baliho petunjuk arah Situs Purbakala Pati Ayam di kiri jalan. Jarak dari jalan raya hanya 500 m masuk wilayah desa Terban. Jalan desa ini masih sempit dan kondisinya rusak parah di beberapa ruasnya. Museum cagar budaya situs purbakala Pati Ayam berada di depan balai desa Terban. Museumnya menempati sebuah rumah kecil yang lebih mirip ruko daripada sebuah museum purbakala.

Konon fosil-fosil purba ini sudah ditemukan oleh warga desa Terban sejak awal tahun 1980-an. Mereka menemukan tulang-tulang yang sudah membatu dengan ukuran luar biasa. Warga desa menemukan ladang mereka yang berada di lereng-lereng pegunungan Pati Ayam. Menurut cerita nenek-moyang warga, konon di salah satu hutan di Pati Ayam ini juga tempat semedinya Baron Skeber.






Gunung Pati ayam terletak di kota Kudus,gunung yang menyimpan fosil-fosil langka dan sekarang masih dalam proses penelitian lebih lanjut.


Muga nambah wawasan..

Presiden RI yang Terlupakan

Pada tanggal 19 Desember 1948, saat Belanda melakukan agresi militer II dengan menyerang dan menguasai ibu kota RI saat itu di Yogyakarta, mereka berhasil menangkap dan menahan Presiden Soekarno, Moh. Hatta, serta para pemimpin Indonesia lainnya untuk kemudian diasingkan ke Pulau Bangka. Kabar penangkapan terhadap Soekarno dan para pemimpin Indonesia itu terdengar oleh Sjafrudin Prawiranegara yang saat itu menjabat sebagai Menteri Kemakmuran dan sedang berada di Bukittinggi, Sumatra Barat.

Mr. Sjafruddin Prawiranegara
Untuk mengisi kekosongan kekuasaan, Sjafrudin mengusulkan dibentuknya pemerintahan darurat untuk meneruskan pemerintah RI. Padahal, saat itu Soekarno - Hatta mengirimkan telegram berbunyi, "Kami, Presiden Republik Indonesia memberitakan bahwa pada hari Minggu tanggal 19 Desember 1948 djam 6 pagi Belanda telah mulai serangannja atas Ibu Kota Jogjakarta. Djika dalam keadaan pemerintah tidak dapat mendjalankan kewajibannja lagi, kami menguasakan kepada Mr. Sjafruddin Prawiranegara, Menteri Kemakmuran RI untuk membentuk Pemerintahan Darurat di Sumatra".

Namun saat itu telegram tersebut tidak sampai ke Bukittinggi. Meski demikian, ternyata pada saat bersamaan Sjafruddin Prawiranegara telah mengambil inisiatif yang senada. Dalam rapat di sebuah rumah dekat Ngarai Sianok Bukittinggi, 19 Desember 1948, ia mengusulkan pembentukan suatu pemerintah darurat (emergency government). Gubernur Sumatra Mr. T.M. Hasan menyetujui usul itu "demi menyelamatkan Negara Republik Indonesia yang berada dalam bahaya, artinya kekosongan kepala pemerintahan, yang menjadi syarat internasional untuk diakui sebagai negara".

Pada 22 Desember 1948, di Halaban, sekitar 15 km dari Payakumbuh, PDRI "diproklamasikan" . Sjafruddin duduk sebagai ketua/presiden merangkap Menteri Pertahanan, Penerangan, dan Luar Negeri, ad. interim. Kabinatenya dibantu Mr. T.M. Hasan, Mr. S.M. Rasjid, Mr. Lukman Hakim, Ir. Mananti Sitompul, Ir. Indracahya, dan Marjono Danubroto. Adapun Jenderal Sudirman tetap sebagai Panglima Besar Angkatan Perang.

Sjafruddin menyerahkan kembali mandatnya kepada Presiden Soekarno pada tanggal 13 Juli 1949 di Yogyakarta. Dengan demikian, berakhirlah riwayat PDRI yang selama kurang lebih delapan bulan melanjutkan eksistensi Republik Indonesia.

Semuga menambah wawasan









Kamis, 20 Juni 2013

HARTA INDONESIA HILANG


Considering this statement, which was written and signed in November 21th 1963, while the new certificate was valid in 1965 all the ownership, then the following total volumes were just obtained.
John F. Kennedy dan Ir. Soekarno
Sepenggal kalimat perjanjian diatas Itulah yang menjadi berkah sekaligus kutukan bagi bangsa Indonesia hingga kini saat ini tahun 2013. Kalimat itu menjadi kalimat penting dalam perjanjian antara Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy dengan Soekarno pada tahun 1963.
pengamat Amerika Serikat melihat perjanjian ini sebagai sebuah kesalahan paling tolol bangsa mereka. Tetapi bagi Bangsa Indonesia, ini adalah sebuah berkah besar yang diperjuangkan Bung Karno. Tahu kenapa? Sebab volume emas batangan yang tertera dalam lembaran perjanjian itu terdiri dari 17 paket sebanyak 57.150 ton lebih emas murni. (Kalah monas sama Masjid Kubah mas, hehehehe)

kata-kata Bung Karno kepada rekan terdekatnya, bahwa ia ingin harta nenek moyang yang telah dirampas oleh imprealisme dan kolonialisme dulu bisa kembali ke Republik ini.
Tetapi perjanjian yang diteken itu, hanya sebatas pengakuan dan mengabaikan pengembaliannya. Sebab Negeri Paman Sam itu mengambilnya sebagai harta rampasan Perang Dunia I dan II.
Sekarang kita flashback kebelakang dulu bos biar ngerti ceritanya.
Konon cerita, harta raja-raja Nusantara berupa ratusan ribu ton emas dan harta lainnnya itu dibawa ke Belanda (waktu itu sebagai penjajah) dari Indonesia, Konon ada isu pula bahwa  penggulingan Ir Soekarno dari kursi kepresidenan wajib dilakukan jaringan intelijen AS yang disponsori komplotan ZIONIS YAHUDI yang tidak mau AS bangkrut dan hancur karena mesti mematuhi perjanjian tersebut juga tidak rela melihat RI justru menjadi kuat secara ekonomi di samping modal sumber daya alamnya yang semakin menunjang kekuatan ekonomi Republik ini. Selain itu ada beberapa tujuan lain yang harus dilaksanakan sesuai agenda Zionis Internasional.
Perjanjian diatas biasa disebut sebagai salah satu ’Dana Revolusi’, atau ’Harta Amanah Bangsa Indonesia’, atau pun ’Dana Abadi Ummat Manusia’. Sejak jaman Presiden Soeharto hingga Presiden Megawati pemerintah cukup getol menelisik keberadaannya dalam upaya agar bisa dicairkan.
Perjanjian The Green Hilton Memorial Agreement Geneva dibuat dan ditandatangani pada 21 November 1963 di hotel Hilton Geneva oleh Presiden AS John F Kennedy (beberapa hari sebelum dia terbunuh) dan Presiden RI Ir Soekarno dengan saksi tokoh dari negara Swiss William Vouker. Perjanjian ini menyusul MoU diantara RI dan AS tiga tahun sebelumnya.
Point penting perjanjian itu :
Pemerintahan AS (selaku pihak I) mengakui 50 persen keberadaan emas murni batangan milik RI, yaitu sebanyak 57.150 ton dalam kemasan 17 paket emas dan pemerintah RI (selaku pihak II) menerima batangan emas itu dalam bentuk biaya sewa penggunaan kolateral dolar yang diperuntukkan pembangunan keuangan Amerika Serikat.

BACA JUGA

  • SUPAYA DIKENAL BAIK GURU - Wuich siapa juga yang gak pengen dikasihani guru, Biasanya klo ulangan semester nilainya jelek pasti di angkat klo ada info terbaru selalu diberitahu......
    11 tahun yang lalu
  • MOTORKU MACET DI KUBURAN MANGISAN - Aku ingat betul malem itu,malem rabu legi.ketika itu pukul 20.00 malam aku menghadiri acara khitanan anak temanku sumarno ia tinggal di singocandi kota k...
    11 tahun yang lalu
  • - Rp 250000 jaket kawasaki model baru
    11 tahun yang lalu