Minggu, 30 Juni 2013

HINGGA KINI PUSAKA KALBAR BELUM KEMBALI



Kenangan  abad 14-15 hingga kini masih tersimpan di hati keturunan raja-raja kalimantan Barat.Harta pusaka raja-raja KALBAR yang telah di ambil paksa tentara Jepang dan Belanda.Hingga kini belum ada iktikad baik dari dua negara tersebut untuk mengembalikan peninggalan kerajaan di Kalbar.


Ketua Majelis Kerajaan Nusantara, Gusti Suryansyah, mengatakan telah lama meminta agar kedua negara itu mengembalikan harta pusaka beserta dokumen-dokumen pentingnya. Tapi upaya tersebut tidak membuahkan hasil. “Kami ingin pemerintah daerah mencermati hal ini sebagai hal yang penting karena nilainya tidak bisa dihargai dengan uang,” kata dia, yang juga Raja Kerajaaan Ismahayana Landak bergelar Pangeran Ratu, Jumat, 4 Mei 2012.

Dua negara tersebut, kata dia, banyak mengambil dokumen penting kerajaan dan melakukan pemiskinan terhadap kerajaan-kerajaan di Kalimantan Barat. “Bahkan ada kerajaan yang dimiskinkan, yang hanya ditinggali oleh Belanda, baju yang dipakai di badan,” katanya .

Sungguh kejam memang,kenangan pahit yang dialami negara kita pada abad tersebut.entah apayang ada di pikiran pemimpin-pemimpin rezim negara sakura dan kicir angin itu,sehingga teganya melakukan hal demikian terhadap nusantara.


Habis dijarah Belanda, kekejaman masa penjajahan Jepang ikut bertanggung jawab dalam menghilangkan generasi para raja, tokoh politik, alim ulama serta tokoh masyarakat yang berpengaruh saat itu, yang dikenal dengan "Peristiwa Mandor Berdarah".



Peristiwa Mandor adalah peristiwa pembantaian massal yang menurut catatan sejarah terjadi pada tanggal 28 Juni 1944. Kala itu terjadi pembantaian tanpa batas etnis dan ras oleh tentara Jepang dengan samurai, di daerah Mandor, Kabupaten Landak. Kini, melalui Peraturan Daerah (Perda) Nomor 5 Tahun 2007, Peristiwa Mandor ditetapkan sebagai Hari Berkabung Kalimantan Barat yang diperingati setiap 28 Juni .

Dari data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalbar, penghuni pertama Kalimantan Barat diperkirakan hidup di kawasan pantai dan pinggiran Sungai Kapuas. Pada abad ke-5, mereka sudah menjalin hubungan dagang dengan India, Cina, dan Timur Tengah. Mereka termasuk dalam rumpun Melayu.

Tidak ada komentar:

BACA JUGA

  • SUPAYA DIKENAL BAIK GURU - Wuich siapa juga yang gak pengen dikasihani guru, Biasanya klo ulangan semester nilainya jelek pasti di angkat klo ada info terbaru selalu diberitahu......
    11 tahun yang lalu
  • MOTORKU MACET DI KUBURAN MANGISAN - Aku ingat betul malem itu,malem rabu legi.ketika itu pukul 20.00 malam aku menghadiri acara khitanan anak temanku sumarno ia tinggal di singocandi kota k...
    11 tahun yang lalu
  • - Rp 250000 jaket kawasaki model baru
    11 tahun yang lalu